Gerbang Taman Nasional Bromo Tengger |
Oleh Cah Ngabmoj
Pada tanggal 1 Januari 2013 kemarin alhamdulillah kami sekeluarga berkesempatan berpetualang ke gunung Bromo. Gunung dengan ketinggian 2.392 meter ini berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung ini termasuk gunung berapi yang masih aktif, dimana sekitar bulan Oktober 2012 lalu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana Geologi dalam situsnya, menaikkan status Gunung Bromo menjadi
Waspada Level II. Untuk perjalanan saat ini kami berangkat dari Probolinggo. Dari pusat kota Probolinggo berjarak sekitar 45 km menuju ke Desa Cemoro Lawang, Kecamatan Sukapura, yang merupakan desa terakhir yang terletak di kaki Gunung Bromo
Rencana ke Gunung Bromo ini memang sudah lama, dan baru berkesampaian sekarang bersama keluarga, walaupun dulu pada tahun 1992 saat masih bujangan memang sudah pernah sekali. Waktu itu berangkat dari Malang lewat Pasuruan tengah malam sekitar jam 1 malam demi mengejar sun rise walaupun karena mendung sehingga tidak kelihatan. Dan untuk kali ini setelah 20 tahun berlalu alhamdulillah Allah masih memberi kesempatan bersama istri dan kedua putriku berpetualang ke Bromo
Sehari sebelumnya kami menginap semalam di
Hotel Ratna yang terletak di Kota Probolinggo, karena pas sampai di Probolinggo
sudah jam 9 malam. Sebetulnya banyak penginapan atau hotel yang terletak di
Kecamatan Sukapura, namun dari pada berisiko tidak kebagian kamar mengingat
malam tahun baru biasanya kamar sudah pada penuh akhirnya kami putuskan
menginap di kota. Jam 6 pagi tepat kami baru melanjutkan perjalanan ke Bromo.
Kali ini sengaja berangkat pagi dan sudah pasti tidak ketemu sun rise, maklum anak-anak sangat susah
untuk diajak berangkat agak malam. Ya tapi jadilah yang penting masih bisa
menikmati keindahan Gunung Bromo, dan pemandangan yang tak ternilai sepanjang
perjalanan ke puncak. Perjalanan kami tempuh dalam waktu satu jam, dan sekitar
pukul 7 pagi kami sampai di desa Ngadisari Kecamatan Sukapura (bila pakai angkutan
umum tarifnya Rp. 25.000 per orang dari terminal Probolinggo). Disini tepatnya
di pelataran Pendopo Desa Ngadisari mobil kami parkir, dan perjalanan
diteruskan dengan menyewa mobil jeep. Hal ini karena disamping jalan yang
semakin menanjak/terjal dengan kiri kanan jurang, juga adanya macet yang
panjang. Maklum libur tahun baruan. Sebetulnya dari tempat ini tinggal 5 km
lagi menuju ke puncak Bromo. Bayar parkir disini Rp. 5.000. Sedangkan sewa
mobil jeep Rp. 550.000 pulang pergi untuk menuju ke 4 tujuan wisata, yaitu batu
singa, pasir berbisik, padang savana dan terakhir ke puncak Bromo melihat
kawah. Tapi kalau cuma sewa menuju puncak Bromo bisa Rp. 250.000 sampai Rp.
300.000.
Tempat Parkir Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura |
Sebetulnya kalau tidak pas ramai liburan
mobil bisa di parkir di Desa Cemoro Lawang, yang merupakan desa yang berbatasan
langsung dengan kaki Gunung Bromo, yang berjarak sekitar 2,5 km dari tempat
parkir balai desa Ngadisari tersebut. Dari sini perjalanan diteruskan menuju ke
Puncak Bromo dengan ojek Rp. 20.000 sekali jalan atau Rp. 40.000 kalau pulang
pergi. Atau bagi yang bepergian pakai motor dan memang punya keahlian dan
keberanian bisa langsung sampai di tempat anak tangga. Hal ini karena disamping
lewat lautan pasir, tetapi jalannya juga menanjak/terjal. Dan khusus yang mau
ke puncak Bromo mobil berhenti ditempat parkir di lautan pasir, dan perjalanan
dilanjutkan dengan berjalan kaki atau naik kuda Rp. 50.000 sekali jalan sampai
di tangga.
Pemandangan Menuju Bromo |
Tujuan pertama adalah Batu Singa. Entah awal
ceritanya seperti apa kok diberi nama batu singa. Mungkin karena bentuknya yang
apabila dilihat dari kejauhan seperti seekor singa.
Batu Singa |
Disini kami hanya singgah
sebentar, sekedar mengabadikan untuk kenangan saja. Setelah itu dilanjutkan ke
tempat yang masyarakat sana menyebutnya "Pasir Berbisik". Disebut
demikian menurut cerita bapak sopir jeep yang kami tumpangi karena ditempat
tersebut sekitar tahun 2005 an dijadikan tempat shoting sinetron dengan judul yang sama dan di tayangkan di
Indosiar. Ya hanya lautan pasir dan beberapa batuan yang sempat kami abadikan
juga. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke padang savana yang berjarak sekitar 2
km dari Pasir Berbisik.
Padang Savana |
Berbeda dengan sebelumnya yang merupakan lautan pasir,
di tempat ini merupakan hamparan rumput yang sangat luas entah berapa hektar.
Hamparan hijau sepuas mata memandang sampai dipegunungan yang juga tampak
hijau. Setelah puas berpose perjalanan
dilanjutkan ke tujuan akhir yaitu puncak Bromo. Kami berempat naik kuda sampai
batas tangga, yang kemudian menaiki anak tanggayang dibuat dari beton tersebut
yang entah jumlahnya berapa nggak sempat menghitungnya. Pengunjungnya begitu padat baik yang mau naik
maupun yang mau turun, berdesakan yang ditempuh sekitar 15 menit sampai ke
puncak Bromo untuk melihat kawah. Tapi untuk saat ini kawahnya tidak begitu
kelihatan karena tertutup asap putih yang keluar dari mulut kawah. Kami kami
juga sempat mengunjungi Pura Ponten yang dibangun di areal lautan pasir
tersebut. Pura ini setiap tahun dipakai untuk upacara Kasada, yang digelar pada
tanggal 14 atau 15 purnama pada bulan Kasada, yang untuk tahun 2013 ini jatuh
pada bulan Juni.
Kawah Bromo |
Bergaya di Pora Ponten |
Di areal wisata Bromo ini banyak juga pedagang
yang menjual berbagai souvenir diantaranya
menjual bunga edelweis dengan harga bervariasi antara Rp. 15.000 sampai Rp.
25.000. Ada juga yang menjual kaos yang bersablon dengan tulisan atau latar
Gunung Bromo, dengan harga Rp. 20.000 per potong. Penjual
minuman dan dan makanan ringan juga ada.
Sekitar pukul 11 siang, mengingat kabut sudah
datang dan kebetulan gerimis, kami kembali turun tangga, dilanjutkan naik kuda,
kemudian naik mobil jeep yang sudah menunggu, menuju tempat parkir di Desa
Ngadisari, dan pulang. Namun saat pulang ini kami agak sial, karena ada
kecelakaan antara truk dan mobil yang menyebabkan macet total, sehingga perjalanan
yang waktu berangkat hanya ditempuh satu jam kami tempuh dalam waktu 5 jam
untuk sampai ke kota Probolinggo. Yah, yang penting kami sekeluarga sangat puas
bisa berkunjung ke Bromo yang ternyata masih mempesona.
Tidak ada komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p:
Posting Komentar